BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa ini, komputer bukanlah merupakan barang
mewah, karena sudah banyak sekali di gunakan, baik untuk kepentingan pribadi
maupun untuk bekerja.
Kecanggihan komputer yang semakin berkembang membuat kita sebagai user, terus
menambah pengetahuan dan keahlian dalam
menggunakan komputer sehingga hasil pekerjaan akan semakian efektif dan efisien.
Seiring zaman yang semakin mementingkan efisiensi
kerja dengan hasil maksimal, maka sistem informasi perlu di perbaharui
agar lebih efisien. Sistem diciptakan dengan tujuan mendapatkan hasil kerja
yang lebih maksimal dan memuaskan. Data lebih cepat selesai dan lebih mudah
diterima dan dimengerti oleh pihak yang terkait.
Dengan begitu ketatnya persaingan
dalam dunia bisnis, maka keberadaan pengolahan data menjadi informasi secara
terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu dikarenakan pengolahan data
secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi yang besar untuk kinerja
suatu perusahaan. Jika
dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara
terkomputerisasi memiliki kelebihan, seperti: pengolahan data yang cepat dan
akurat, mendukung pengolahan data dalam skala besar.
Perusahaan sebagai organisasi yang
memiliki kecenderungan orientasi pada laba, selalu membutuhkan sistem yang
terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan memproses data untuk
menghasilkan informasi yang dapat membantu perusahaan dalam melakukan
perencanaan strategi dan pengambilan suatu keputusan secara efektif.
Tanpa adanya sistem yang terkomputerisasi,
perusahaan akan menghadapi kendala untuk mendapatkan informasi yang aktual dan
akurat. Hal itu dapat disebabkan oleh proses pengumpulan dan pengolahan data
masih dilakukan secara manual. Dengan bantuan sistem yang terkomputerisasi pula
informasi dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat menciptakan efisien biaya
Perusahaan “PT. Riau
Cargo Tembilahan” merupakan perusahaan jasa yang
bergerak dalam bidang pengiriman dan penerimaan barang, dan berpusat di Pekan
Baru Riau. Pada saat ini sistem informasi pengiriman dan penerimaan barang “PT. Riau
Cargo Tembilahan” masih dilakukan secara manual sehingga
kinerjanya belum efektif. Hal itu tercermin pada seringnya terjadi
keterlambatan penyusunan laporan pengiriman dan penerimaan barang, kesalahan
pencatatan, serta pengulangan dalam pencatatan transaksi. Oleh karena itu, kami
melakukan penelitian terhadap sistem dalam pengiriman dan penerimaan
barang pada perusahaan “PT. Riau
Cargo Tembilahan” untuk perbaikan sistem dari manual ke
komputerisasi agar tercipta efisiensi dan efektifitas kerja.
Berdasarkan
permasalan yang terjadi, maka dilakukan penelitian ini dengan judul, Analisa
dan Perancangan Sistem Informasi Pengiriman dan Penerimaan Barang Pada PT. Riau
Cargo Tembilahan.
1.2.
Rumusan Masalah
Setelah mempelajari dan mengamati
sistem pengiriman dan penerimaan barang yang digunakan oleh perusahaan PT.Riau
Cargo Tembilahan, terdapat beberapa masalah diantaranya:
a. Sistem
yang digunakan terhadap pendataan pengiriman
barang tidak efesien karena pendataan masih dilakukan secara manual.
b. Sistem
yang digunakan terhadap pendataan penerimaan
barang tidak efesien karena pendataan penerimaan barang ini juga masih dilakukan secara manual.
c. Adanya
barang yang tertahan atau tidak bisa dikirim karena alamat yang dilampirkan oleh
konsumen tidak lengkap.
d. Sering
terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang.
e. Masih
kurangnya armada operasional dalam hal pengiriman di setiap wilayah.
1.3.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian
ini diberikan batasan terhadap ruang lingkup penelitian, agar pembahasan
menjadi fokus dan tidak meluas, maka yang akan dibahas pada penelitian ini
antara lain:
1.
Proses pengiriman
barang dan penerimaan barang oleh PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.
Bahasa pemerograman
Visual
Basic 6.0 yang akan digunakan pada sistem pendataan pengiriman dan penerimaan barang pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
3.
Microsoft Acces 2003 yang akan digunakan untuk penyimpanan
data pengiriman
dan penerimaan barang pada PT. Riau
Cargo Tembilahan.
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari
penelitian ini antara lain adalah:
1.
Untuk
mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.
Untuk
menganalisa sistem yang digunakan oleh PT. Riau Cargo Tembilahan.
3.
Untuk
mengembangkan sistem informasi terhadap PT. Riau Cargo Tembilahan.
4.
Untuk
melakukan perancangan sistem informasi yang baru bagi PT. Riau Cargo
Tembilahan.
5.
Untuk mengimplementasikan
sistem yang baru PT. Riau Cargo Tembilahan.
6.
Untuk
melakukan evaluasi sistem terhadap penerapan sistem yang baru pada PT. Riau
Cargo Tembilahan.
1.5.
Manfaat Penelitian
Adapun
manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Memberi
masukan kepada pihak manajemen PT. Riau Cargo Tembilahan dalam melakukan
pendataan pengiriman dan penerimaan barang.
2.
Melengkapi
bahan penelitian selanjutnya dalam rangka menambah wawasan sehingga berguna
untuk pengembangan ilmu, khususnya dibidang Analisa dan Perancangan Sistem
Informasi.
3.
Mempermudah
dalam mendapatkan informasi tentang pengiriman dan penerimaan barang pada PT.
Riau Cargo Tembilahan, bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
1.6.
Teknik Pengumpulan Data
Pada
penelitian ini didalam kegiatan pengumpulan data, digunakan beberapa teknik
pengumpulan data diantaranya:
1.
Observasi
Proses
penelitian ini dilakukan pada saat proses pengiriman dan penerimaan barang
dilakukan, dengan pengamatan terhadap proses ini dapat diketahui bagaimana
proses pendataan barang yang akan dikirim dan pendataan barang yang telah
diterima, serta penyusunan laporan dari hasil pengiriman dan penerimaan barang
yang masih dilakukan secara manual.
2.
Wawancara
Penelitian
ini juga menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data, wawancara ini
dilakukan pada menejer, karyawan perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan, serta konsumen.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika yang digunakan dalam penelitian ini
melibatkan lima bab agar mempermudah pembaca, mengetahui, dan memahami isi dari
penelitian ini. Dan lima bab tersebut memiliki rincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisi tentang latar belakang, masalah
secara umum,ruang lingkup penelitian, tujuan penelitian, teknik pengumpulan
data serta sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan tentang konsep dasar sistem informasi
yang meliputi definisi system, informasi, dan definisi system informasi, system
informasi pengiriman dan penerimaan barang, tinjauan perusahaan, System
Development Life Cycle (SDLC), perancangan system, microsoft Visual Basic serta
Microsoft Access.
BAB III: ANALISISA SISTEM BERJALAN
Bab ini menjelaskan secara umum analisa sistem
berjalan pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
BAB IV : RANCANGAN SISTEM USULAN
Bab ini membahas tentang usulan yang akan diberikan
kepada PT. Riau Cargo Tembilahan
BAB V : PENUTUP
Bab ini merumuskan tentang kesimpulan dari tugas
mata kuliah ini sekaligus saran-saran yang bersifat membangun untuk system proses.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Sistem Informasi
2.1.1. Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur
atau variabelvariabel yang saling terorganisasi, saling berinteraksi,
dan saling bergantung sama lain.
Sistem adalah
sekumpulan unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan
saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Contoh :
Sistem
Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware.
Sistem
Akuntansi.
Menurut Ludwig Von
Bartalanfy. Sistem
merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar relasi
diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
Menurut Anatol
Raporot. Sistem adalah
suatu kumpulan kesatuan dan perangkat hubungan satu sama lain.
menurut L. Ackof. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Menurut Mc. Leod (1995)
mendefinisikan Sistem sebagai sekelompok elemenelemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai tujuan.
Menurut Scott (1996) sistem terdiri dari unsure-unsur
seperti masukan (input), pengolahan (processing), serta keluaran
(output).
Suatu sistem dapat didefinisikan sebagai suatu
kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan (Jogiyanto, 1999)
Dapat disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu elemen-elemen
yang saling berhubungan satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2. Informasi
Informasi dapat didefinisikan sebagai hasil dari
pengelolaan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian atau (ivent) yang nyata (fact ) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.
Informasi adalah data yang diolah
menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya dan
bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang atau masa yang akan
datang. (Jogianto HM, 1999)
2.1.3. Sistem Informasi
Sistem informasi dapat didefinisikan
sebagai di dalam suatu organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang,
fasilitas, teknologi, media dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, memberikan
sinyal kepada manajemen dan yang lainnya, terhadap kejadian-kejadian internal
dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar informasi untuk
pengambilan keputusan. (Jogiyanto, 1999).
Menurut Robert A. Leitch dan K.
Roscoe Davis, sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi,
bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang
sangat penting bagi manajemen di dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya
adalah darimana informasi tersebut bias didapatkan? Jawabannya adalah dari
system informasi (Information System) atau
disebut juga processing systems atau information
processing systems atau information-generating
syistem.
Sistem informasi dapat didefinisikan sebagai sebagai
suatu system didalam suatu organisasi yanag merupakan kombinasi dari
orang-orang, fasilitas, teknologi, media, prosedur-prosedur dan pengendalian
yang ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe
transaksi rutin tertentu, member sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap
kejadian-kejadian internal eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar inforasi
untuk pengambilan keputusan yang cerdik.
2.2.Sistem Inforasi Pengiriman dan
Penerimaan Barang
Sitem informasi pengiriman dan penerimaan barang
merupakan unsur-unsur dan prosedu-prosedur yang digunakan untuk mendapatkan
informasi tentang pengiriman dan penerimaan barang. Sistem informasi pengiriman
dan penerimaan barang adalah sistem informasi yang mampu mengolah data pengiriman
dan penerimaan barang secara efekti, efisien dan akurat.
Suatu sistem informasi terkomputerisasi akan dapat
mempermudah dan membantu dalam pengolahan data, penyimpanan, pendataan dan
pembuatan laporan yang lebih cepat dan akurat. Begitu juga dengan sistem informasi
pengiriman dan penerimaan barang dapat membantu dalam pengolahan data dan entri
data yang lebih efektif dan efisien apabila dilakukan dengan cara
terkomputerisasi.
2.3.Tinjauan Perusahaan
Dalam proses pengiriman barang antara perusahaa satu
dengan perusahaan yang lainnya pastilah berbeda, walaupun pada hakekatnya
secara garis besar sama, namun dijaman yang sekarang semakin canggih, tentulah
kinerja, pelayanan dan cara kerja perusahaan menjadi hal yang paling utama.
Cara kerja yang masih bersifat manual haruslah dikembangkan menjadi cara kerja
yang bersifat komputerisasi, seperti sistem pendataan pengiriman dan penerimaan
barang yang ada pada PT. Riau Cargo Tembilahan perlu dikembangkan karena masih secara
manual.
2.3.1. Sejarah Perusahaan
Perusahaan
yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang sudah menjamur di seluruh Indonesia. Namun
tidak semua perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang memiliki sistem
yang sama, sistem yang digunakan ada yang bersifat komputerisasi dan bersifat
manual. Seperti sistem yang digunakan oleh PT, Riau Cargo Tembilahan masih
bersifat manual.
PT. Riau Cargo Tembilahan berdiri pada tanggal 13
Juli 2011 dengan manajer Oki Syafrinando lahir pada tanggal 01 November 1986
dan berkebangsaan Indonesia, merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa
pengiriman dan penerimaan barang.
PT. Riau Cargo Tembilahan merupakan anak cabang dari
perusahaan PT. Riau Cargo yang berada di kota Pekanbaru, Riau. PT. Riau Cargo
Tembilahan bekerja sama pada pihak SPSI Tembilahan dalam menangani barang yang
datang pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.3.2. Visi dan Misi Perusahaan
Yang menjadi visi dan misi dari PT. Riau
Cargo Tembilahan adalah :
Visi
Menjadi Bussiness Leader dalam jasa pengiriman
dan penerimaan barang.
Misi
PT. Riau Cargo Tembilahan
Menetapkan 5 aspek utama, diantaranya:
1. Cepat
(Kiriman harus cepat diterima oleh penerima)
2. Tepat
(Penerima adalah orang yang tepat)
3. Aman
(Aman untuk pengirim dan aman untuk penerima serta aman untuk barang itu
sendiri).
4. Lapor
(Sukses atau retur dilaporkan secepat mungkin).
5. Bayar
(Pembayaran sistem tunai).
2.3.3. Struktur Organisasi
PT. Riau Cargo Tembilahan merupakan
perusahaan yang dipimpin langsung oleh seorang direktur dan dibantu oleh
beberapa tenaga kerja, karyawan, sopir dan kasir.berikut ini merupakan bentuk
dari struktur organisasi PT. Riau Cargo Tembilahan.
Bentuk struktur organisasi PT. Riau Cargo Tembilahan
2.3.4. Tugas dan Tanggung Jawab
PT. Riau Cargo Tembilahan merupakan perusahan yang
bergerak di bidang jasa pengiriman barang. Yang memiliki tugas dan tanggung
jawab terhadap usahanya. Adapun tugas dan tanggung jawab PT. Riau Cargo
Tembilahan antara kain:
1.
Melakukan pengiriman dan penerimaan barang barang
dari konsumen yang satu ke konsumen yang lain.
2.
Melayani konsumen.
3.
Menjaga keamanan barang yang akan dikirim.
4.
Melindungi data barang sampai barang diterima oleh
konsumen.
2.4.
Sistem
Development Life Cicle (SDLC) Siklus Hidup Pengembangan Sistem Informasi
System
Development Lyfe Cycle (SDLC) adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem
melalui beberapa langkah. Ada beberapa model SDLC. Model yang cukup populer dan
banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain SDLC misalnya fountain,
spiral, rapid, prototyping, incremental, build & fix, dan synchronize &
stabilize.
Dengan
siklus SDLC, proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan pada
sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam
sebuah siklus SDLC, secara umum siklus pengembangan sistem informasi terdapat beberapa
langkah,diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem
informasi dan proses organisasi.
2.
Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program,
prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung
sistem informasi
3.
Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan
testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak
4.
Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan
pelatihan dan panduan seperlunya.
5.
Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan
perubahan atau tambahan fasilitas.
6.
Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem
telah dioperasikan.
Siklus
tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model
klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti
prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.
Berikut ini adalah bentuk SDLC.
2.5.Perancangan Sistem
Perancangan sistem adalah proses pengembangan
spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil rekomendasi analisis sistem. Dalam
tahap perancangan, atim kerja desain harus spesifikasi yang dibutuhkan dalam
berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus memuat berbagai uraian mengenai
input, proses, dan output dari sistem yang diusulkan.
Desain atau perancangan sistem dapat diartikan
sebagai:
1.
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem.
2.
Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3.
Persiapan untuk rancangan bangun implementasi.
4.
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk,
berupa penggambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa
elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
5.
Konfigurasi komponen sofwere hardwere sistem.
Tujuan tahap perancangan sistem diataranya:
1.
Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2.
Member gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap untuk pemerograman dan
ahli-ahli teknik yang terlibat.
2.5.1. Aliran Sistem Informasi
Aliran
sistem informasi merupakan bagan alir yang menunjukkan arus data dari laporan
dan formulir termasuk tembusan-tembusannya. Dan menggunakan Simbol-simbol.
Pada
PT. Riau Cargo Tembilahan, system pengolahan data pengiriman dan penerimaan barang
masih dikerjakan secara manual sehingga masih banyak terdapat kesalahan.
Penyajian informasi yang dibutuhkan pun selalu dating terlambat. Hal tersebut
menjadi kendala bagian pengiriman dan penerimaan barang dalam mengolah data.
Untuk mengatasi masalah tersebut perlu dikembangkan system informasiyang lebih
optimal dan dapat berfungsi secara efektif. System informasi tersebut harus
dapat membantu dalam melakukan evaluasidan analisis terhadap berbagai
permasalahan yang terjadi pada PT.Riau Cargo Tembilahan sehingga pengambilan
keputusan dapat dilakukan tepat waktu dan akurat.
Dibawah
ini gambar aliran system yang sedang berjalan pada PT. Riau Cargo Tembilahan:
Adapun rancangan sistem yang diusulkan
untuk PT. Riau Cargo Tembilahan
2.5.2. Normalisasi
Normalisasi merupakan sebuah teknik dalam desain
logika sebuah database, teknik pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga
membentuk struktur relasi yang baik (tanpa redudensi).
Kegunaan normalosasi:
1.
Meminimalisasi pengulangan informasi.
2.
Memudahkan identifikasi entitas/objek.
Langkah-langkah normalisasi
1.
Normal Pertama (1st Normal For)
Aturan:
a.
Mendefinisikan atribut kunci.
b.
Tidak ada grup berulang.
c.
Semia atribut bukan kunci tergantung pada atribut
kunci.
2.
Normal Kedua (2st Normal Form)
Aturan:
a.
Sudah memenuhi bentuk normal pertama.
b.
Sudah tidak ada ketergantungan persial dimana
seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.
3.
Normal Ketiga (3st Normal Form)
Aturan:
a.
Sudah berada dalam bentuk normal kedua.
b.
Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field
bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).
Secara keseluruhan hanya ada lima bentuk normal.
Tiga bentuk normal pertama menekankan redudensi yang muncul dari Function Dependencies sedangkan bentuk
keempat dan kelima menekankan redudensi yang muncul.
2.5.3. Data Flow Diagram (DFD)
Diagram Arus Data (DAD) atau Diagram
Flow Data (DFD) merupakan model dari suatu sistem untuk menggambarkan
pembagian sistem ke modul yang lebih kecil untuk memudahkan analisa yang
dimulai dari diagram konteks, diagram overview dan diagram rinci yang tersusun
secara bertingkat.
DFD merupakan diagram yang
mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk mengambarkan sistem jaringan
kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu sama lain dengan aliran dan
penyimpanan data.[Har05].
Rancangan model logika (logika model) dari sistem informasi lebih menjelaskan kepada user
bagaimana nantinya fungsi-fungsi di sistem informasi secara logika akan
bekerja. Model logika dapat digambar dengan menggunakan diagram arus data (Data Flow Diagram). DFD menggambarkan
arus data dari suatu sistem informasi, baik sistem lama maupun sistem baru
secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut
berada.
Table simbol-simbol DFD
SIMBOL SIMBOL YANG DIGUNAKAN PADA DFD
|
|||||
De Marco and Yourdan Symbols
|
KETERANGAN
|
Gane and Sarson Symbols
|
|||
|
Source
(Kesatuan
Luar)
|
|
|||
|
Proses
|
|
|||
|
DATA
FLOW
Arus
Data
|
|
|||
|
Data
Store
(Simpanan
Data)
|
|
Keterangan:
1. Kesatuan Luar
Kesatuan luar adalah kesatuan di luar sistem yang
akan memberikan input atau menerima output dari sistem, dapat berupa orang,
organisasi, sumber informasi lain ataupun penerima akhir dari suatu laporan.
2. Proses
Merupakan kegiatan atau
pekerjaan yang dilakukan orang atau mesin komputer, dimana aliran data masuk
ditranformasikan ke aliran data keluar.
3. Arus Data
Arus data
dipresentasikan dalam bentik anak panah yang menuju kea tau dari proses dan
digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu
bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi
penyimpanan data. Nama fungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis
untuk mengidentifikasialiran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data
bergerak, kea tau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya.
Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya
dialog. Aliran dapat juga menyebar atau menyatu, misalkan sejumlah atribut
dapat dibentuk satu aliran, atau satu aliran menyebar menjadi sejumlah atribut.
Atribut dalam hal ini dapat berupa bagian atau duplikasi dari aliran. Nama data
yang digambarkan dalam aliran tersebut data
packet dan dituliskan di atas garis
panah.
4. Penyimpanan (Data Source)
Komponen ini digunakan untuk
memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang digunakan adalah garis
sejajar, segi empat, dan sudut melengkung atau persegi panjang, atau open-ended rectangle on the right side. Nama
(database atau File) dari penyimpanan disebutkan dalam simbol. Notasi ini dapat
mendefinisikan file atau basis data seperti tape magnetic,disk, dan model DBMS
lain, atau mendefinisikan bagaimana penyimpanan diimplementasikan dalam sistem
komputer. Penyimpanan kadang kala didefinisikan sebagai suatu mekanisme di
antara dua proses yang dibatasi oleh jangkan waktu tertentu.
2.5.3.1.
Diagram
Konteks (Context Diagram)
Diagram konteks (context
diagram) adalah diagram tingakt atas, merupakan diagram dari sebuah sistem
yang menggambarkan aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk
dan keluar dari entitas luar.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.
Member gambaran tentang seluruh sistem.
2.
Terminal yang memberikan masukan ke sistem tersebut Souce.
3.
Terminal yang menerima keluaran disebut sink.
4.
Hanya ada satu proses.
5.
Tidak boleh ada data store.
2.5.3.2.
Data
Flow Diagram Level 0
Pada program aplikasi sistem pengiriman dan
penerimaan barang, DFD Level 0 yang dirancang akan dijelaskan berikut ini.
2.5.4. Entity Relationship Diagram (ERD)
ERD merupakan notasi grafis dalam
pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan hubungan antarpenyimpanan. ERD
digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, karena hal
ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat menguji model dengan mengabaikan
proses yang harus dilakukan. Dengan ERD kita kita mencoba menjawab pertanyaan
“data apa yang kita perlukan? Bagaimana data yang satu berhubungan dengan data
yang lain?”
Entity Relational Diagram merupakan
salah satu pemodelan data konseptual yang paling sering digunakan dalam proses
pengembangan basis data bertipe relasional. Model E-R adalah rincian yang
merupakan representasi logika dari data pada suatu organisasi atau area bisnis
tertentu.[Fat99].
ERD menggunakan sejumlah notasi dan
simbol untuk menggambarkan struktur dan hubungan antar data. Pada dasarnya ada
tiga macam simbol yang digunakan yaitu:
1. Entity.adalah suatu
objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting
bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh, setiap
mahasiswa dalam suatu universitas adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam
suatu universitas adalah juga suatu entitas. Dapat dikatakan bahwa entitas bisa
bersifat konseptual/abstrak atau nyata hadir di dunia nyata.
2. Atribut. Atribut adalah
properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.
Sebagai contoh entitas mahasiswa, atribut-atribut yang dimiliki adalah nim,
nama mahasiswa, alamat dan lain-lain.
3. Hubungan – Relationship.
Adalah
hubungan antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya.
Misalnya, entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas
matakuliah (mahasiswa mengambil matakuliah). Pada penggambaran model E-R,
relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang
lainnya.
Kardinalitas/Derajat
Relasi
Kardinalitas
relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas
pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas pada himpunan
entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak entitas atau tidak
satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas relasi yang terjadi
di antara dua himpunan entitas dapat berupa:
- Satu ke Satu(One to One)
Setiap
entitas pada himpunan entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu
entitas pada himpunan entitas B, begitupun sebaliknya.
- Satu ke Banyak(One to Many)
Setiap
entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada
himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya, dimana setiap entitas pada
himpunan entitas B berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada
himpunan entitas A.
c. Banyak
ke Satu(Many to One)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan
entitas B, tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.
d. Banyak
ke Banyak(Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan
entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan
demikian sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat
berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.5.5. Flowchart
Flowchart adalah penggambaran
secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur dari suatu program.
Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan masalah kedalam segmen-segmen
yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis alternatif-alternatif lain
dalam pengoperasian.
Flowchart biasanya mempermudah
penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu dipelajari dan
dievaluasi lebih lanjut.
Pedoman-pedoman Dalam Membuat Flowchart
Bila seorang analis dan programmer
akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk yang harus diperhatikan, seperti
:
1. Flowchart
digambarkan dari halaman atas ke
bawah dan dari kiri ke kanan.
2. Aktivitas
yang digambarkan harus didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus
dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan
aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas.
4. Setiap
langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja,
misalkan MENGHITUNG PAJAK PENJUALAN.
5. Setiap
langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup
dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan
hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang
digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor
harus digunakan dan percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau
hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan
simbol-simbol flowchart yang standar.
2.6.Microsoft Visual Besic
Program merupakan kata, ekspresi,
atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi satu kesatuan prosedur yang
berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah yang di implementasikan
dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi oleh komputer.
Bahasa
pemrograman merupakan prosedur atau tata cara penulisan program. Dalam bahasa
pemrograman terdapat dua faktor penting yaitu sintaks dan simantik. Sintaks
adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur tata cara penulisan kata,
ekspresi dan pernyataan. Sedang semantik adalah aturan untuk menyatakan suatu
arti.
Visual
Basic adalah salah satu bahasa pemerograman komputer. Bahasa pemerograman
adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh komputer untuk melakukan
tugas-tugas tertentu. Bahasa pemerograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh
Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu
baha pemerograman BASIC (Beginner’s
All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.
Visual Basic merupakan salah satu development
tool, yaitu alat bantú untuk membuat berbagai macam program komputer,
khususnya yang menggunakan sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah
satu bahasa pemerograman komputer yang mendukung pemerograman berorientasi
objek (Object Oriented Programming,OOP).
Visual
Basic juga memiliki
pengertian lain, kata Visual dalam nama pemrograman ini mewakili pada
metode untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan hanya mengatur letak dari elemen-elemen sebuah interface
tanpa menuliskan baris kode yang banyak. Di dalam bahasa Visual
Basic telah dilengkapi dengan beberapa ratus pernyataan, fungsi dan kata
kunci, banyak di antaranya berkaitan langsung dengan GUI dari windows,
Microsoft Visual Basic (sering
disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa pemrograman yang menawarkan
Integrated Development Environment (IDE) visual untuk membuat program perangkat
lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows dengan menggunakan model
pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan bahasa pemrograman BASIC dan
menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer berbasis grafik dengan cepat,
Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for Applications (VBA) dan Visual
Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti halnya Visual Basic, tetapi
cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat membangun aplikasi dengan
menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh Microsoft Visual Basic
Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga dapat menggunakan Windows
API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan. Dalam pemrograman untuk
bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat luas. Dalam sebuah
survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang perangkat lunak
dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang diikuti oleh C++,
JavaScript, C#, dan Java.
2.7.Microsoft Access
Microsoft Access merupakan salah
satu software pengolah database yang berjalan di bawah sistem operasi Microsoft
Windows. Keberadaan Microsoft Access sudah beberapa kali mengalami perubahan,
perkembangan dan penambahan fasilitas. Sejak versi 1.X sampai versi 7.0,
kemudian versi 2000, dan sampai versi XP, banyak fasilitas-fasilitas baru
ditambahkan ke dalamnya.
Microsoft Access adalah salah satu
program yang dapat melakukan manajemen database merupakan cara pengolahan data
terutama dalam teknologi komputer dan digunakan sebagai pengaturan data.
(MADCOMS, 2005)
Microsoft
Access merupakan salah satu program aplikasi database yang paling canggih dan
lengkap serta sangat mudah digunakan baik untuk menyortir, mengatur data,
membuat label data serta melaporkan informasi penting, misalnya menampung
daftar anggota, data-data anggota dan sebagainya.
Aplikasi database adalah kumpulan objek access yang bekerja terpadu untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan sebuah perogram database, pemakai dapat melaksanakan beberapa operasi dasar, antara lain :
Aplikasi database adalah kumpulan objek access yang bekerja terpadu untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan sebuah perogram database, pemakai dapat melaksanakan beberapa operasi dasar, antara lain :
1. Operasi
table, tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang subjek
tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Kolom atau yang lebih
dikenal dengan istilah field berisi judul yang mewakili sekumpulan baris.
Sedangkan baris atau yang lebih dikenal istilah record berisi kumpulan data
yang memiliki karakteristik pengertian yang sama. Jadi satu record mewakili
satu data atau informasi tentang seseorang, maka akan berisi data Nama Anggota,
Nomor Anggota, Alamat, dan lain-lain.
2. Operasi
Query, Query berarti “mendefinisikan data”, yaitu memanipulasi data dan
mengendalikan data tersebut melalui bahasa. Selanjutnya, bahasa yang digunakan
untuk mengendalikan manipulasi data adalah bahasa query. Query umumnya
digunakan untuk memanipulasi data, record dan field, yang terletak satu atau
beberapa tabel dan atau query. Secara lebih spesifik query dirancang untuk
merelasi record, data dan field, antara tabel-tabel atau query-query atau
kombinasinya, lalu menciptakan field baru beserta record dan data baru dalam
query itu sendiri, dan menyajikan bahan untuk membuat form atau report.
3. Operasi
Form, form dirancang untuk menampilkan field-field yang dibutuhkan dan tabel
penjelasannya dalam format tampilan yang lebih menarik. Sebuah form menitik
beratkan pada informasi pada dibutuhkan. Fungsi operasinya adalah untuk
memanipulasi record, dan secara lebih spesifik untuk memanipulasi data.
4. Operasi
Record, Report (laporan) digunakan untuk menampilkan atau mencetak informasi
yang berasal dari tabel atau query. Report merupakan hasil akhir dalam
pengolahan data base yang menggunakan Mocrosoft Access. Isi report dapat
dimodifikasi dalam arti memanipulasi data base, tetapi hanya menampilkan isi
tabel-tabel dan atau query-query.
5. Operasi
Micro, yaitu rangkaian aksi yang didefinisikan sebelumnya dimana memanipulasi
objek lain dapat digunakan untuk mengotomatisasikan tugas berulang dan
memodifikasi tugas berulang.
6. Operasi
Module, adalah prosedure Form digunakan untuk memasukkan, menyunting dan
menampilkan data yang digunakan menggunakan Access.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar