ridhos'blog
Selasa, 25 September 2012
Senin, 23 Januari 2012
laporan apsi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Dewasa
ini, komputer bukanlah merupakan barang mewah, karena sudah banyak sekali
di gunakan, baik untuk kepentingan pribadi maupun untuk bekerja. Kecanggihan komputer yang semakin berkembang membuat kita
sebagai user, terus menambah pengetahuan dan keahlian dalam menggunakan komputer sehingga hasil pekerjaan akan semakian
efektif dan efisien.
Seiring
zaman yang semakin mementingkan efisiensi kerja dengan hasil maksimal, maka
sistem informasi perlu di perbaharui agar lebih efisien. Sistem
diciptakan dengan tujuan mendapatkan hasil kerja yang lebih maksimal dan
memuaskan. Data lebih cepat selesai dan lebih mudah diterima dan dimengerti
oleh pihak yang terkait.
Dengan
begitu ketatnya persaingan dalam dunia bisnis, maka keberadaan pengolahan data
menjadi informasi secara terkomputerisasi menjadi sangat penting. Hal itu
dikarenakan pengolahan data secara terkomputerisasi dapat memberikan kontribusi
yang besar untuk kinerja suatu perusahaan. Jika
dibandingkan pengolahan data secara manual, pengolahan data secara terkomputerisasi
memiliki kelebihan. Seperti: pengolahan data yang cepat dan akurat, mendukung
pengolahan data dalam skala besar.
Perusahaan
sebagai organisasi yang memiliki kecenderungan orientasi pada laba, selalu
membutuhkan sistem yang terkomputerisasi dalam mengumpulkan, menyimpan, dan
memproses data untuk menghasilkan informasi yang dapat membantu perusahaan
dalam melakukan perencanaan strategi dan pengambilan suatu keputusan secara
efektif.
Tanpa
adanya sistem yang terkomputerisasi, perusahaan akan menghadapi kendala untuk
mendapatkan informasi yang aktual dan akurat sehingga mengurangi kineja kerja
perusahaan. Hal itu dapat disebabkan oleh proses pengumpulan dan pengolahan
data masih dilakukan secara manual. Dengan bantuan sistem yang terkomputerisasi
pula informasi dapat dikelola dengan baik, sehingga dapat menciptakan efisien
biaya, penghematan waktu, serta meningkatkan kinerja kerja perusahaan.
Perusahaan
PT. Riau
Cargo Tembilahan merupakan perusahaan jasa yang bergerak
dalam bidang pengiriman dan penerimaan barang baik dalam bentuk paket, barang,
maupun dalam bentuk dokumen. Perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan berpusat di
Pekan Baru Riau. Pada saat ini sistem informasi pengiriman dan penerimaan
barang yang terdapat pada perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan
masih dilakukan secara manual sehingga kinerjanya belum efektif dan belum
maksimal. Hal itu tercermin karena seringnya terjadi keterlambatan penyusunan
laporan pengiriman dan penerimaan barang, kesalahan pencatatan, serta
pengulangan dalam pencatatan transaksi, sehingga mengurangi tingkat kepercayaan
konsumen dan banyak mengeluarkan biaya serta memakan waktu yang relatif lama
dalam memberikan pelayanan.
Oleh
karena itu, kami melakukan penelitian terhadap sistem dalam pengiriman dan penerimaan
barang pada perusahaan PT. Riau
Cargo Tembilahan dengan tujuan untuk melakukan perbaikan
sistem yang ada, yaitu sistem manual dan menjadikannya sistem yang baru, sistem
yang terkomputerisasi agar tercipta efisiensi dan efektifitas kerja.
Berdasarkan permasalahan yang
terjadi, maka dilakukan penelitian ini dengan judul, Analisa
dan Perancangan Sistem Informasi Pengiriman dan Penerimaan Barang Pada PT. Riau
Cargo Tembilahan.
1.2.
Rumusan Masalah
Setelah
mempelajari dan mengamati sistem pengiriman dan penerimaan barang yang
digunakan oleh perusahaan PT.Riau Cargo Tembilahan, terdapat beberapa masalah
diantaranya:
a. Sistem
yang digunakan terhadap pendataan pengiriman
barang tidak efesien karena pendataan masih dilakukan secara manual.
b. Sistem
yang digunakan terhadap pendataan penerimaan
barang tidak efesien karena pendataan penerimaan barang ini juga masih dilakukan secara manual.
c. Adanya
barang yang tertahan atau tidak bisa dikirim karena alamat yang dilampirkan
oleh konsumen tidak lengkap.
d. Sering
terjadi keterlambatan dalam pengiriman barang.
e. Seringnya
terjadi kesalahan dalam pengimputan data, karena dilakukan berulang-ulang.
f. Masih
kurangnya armada operasional dalam hal pengiriman di setiap wilayah.
1.3.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini diberikan batasan terhadap ruang lingkup penelitian, agar
pembahasan menjadi fokus dan tidak meluas, maka yang akan dibahas pada
penelitian ini antara lain:
1.
Proses pengiriman dan penerimaan barang oleh PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.
Bahasa pemerograman
Visual
Basic 6.0 yang akan digunakan pada sistem pendataan pengiriman dan penerimaan barang pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
3.
Microsoft Acces 2003 yang akan digunakan untuk penyimpanan
data pengiriman
dan penerimaan barang pada PT. Riau
Cargo Tembilahan.
1.4.
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini antara lain adalah:
1.
Untuk
mengetahui sistem yang sedang berjalan pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.
Untuk
menganalisa sistem yang digunakan oleh PT. Riau Cargo Tembilahan.
3.
Untuk
mengembangkan sistem informasi terhadap PT. Riau Cargo Tembilahan.
4.
Untuk
melakukan perancangan sistem informasi yang baru bagi PT. Riau Cargo
Tembilahan.
5.
Untuk mengimplementasikan
sistem yang baru PT. Riau Cargo Tembilahan.
6.
Untuk
melakukan evaluasi sistem terhadap penerapan sistem yang baru pada PT. Riau
Cargo Tembilahan.
1.5.
Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1.
Memberi
masukan kepada pihak manajemen PT. Riau Cargo Tembilahan dalam melakukan
pendataan pengiriman dan penerimaan barang.
2.
Melengkapi
bahan penelitian selanjutnya dalam rangka menambah wawasan sehingga berguna
untuk pengembangan ilmu, khususnya dibidang Analisa dan Perancangan Sistem
Informasi.
3.
Mempermudah
dalam mendapatkan informasi tentang pengiriman dan penerimaan barang pada PT.
Riau Cargo Tembilahan, bagi pihak internal dan eksternal perusahaan.
1.6.
Teknik Pengumpulan Data
Pada penelitian ini didalam kegiatan pengumpulan data, digunakan beberapa
teknik pengumpulan data diantaranya:
1.
Observasi
Proses penelitian ini dilakukan pada saat proses pengiriman dan
penerimaan barang dilakukan olek PT. Riau Cargo, dengan pengamatan terhadap proses ini dapat diketahui bagaimana proses
pendataan barang yang akan dikirim dan pendataan barang yang telah diterima,
serta penyusunan laporan dari hasil pengiriman dan penerimaan barang yang masih
dilakukan secara manual.
2.
Wawancara
Penelitian ini juga menggunakan teknik wawancara dalam pengumpulan data dengan
tujuan untuk melengkapi data yang didapat melalui observasi, wawancara ini dilakukan pada pihak-pihak yang terkait dengan
perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan yaitu: mmanajer perusahaan, karyawan, serta konsumen.
1.7. Sistematika Penulisan
Sistematika
yang digunakan dalam penelitian ini melibatkan lima bab agar mempermudah
pembaca, mengetahui, dan memahami isi dari penelitian ini. Dan lima bab
tersebut memiliki rincian sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini
berisi tentang latar belakang, masalah secara umum,ruang lingkup penelitian,
tujuan penelitian, teknik pengumpulan data serta sistematika penulisan.
BAB II: LANDASAN TEORI
Bab ini
menguraikan tentang konsep dasar sistem informasi yang meliputi definisi
sistem, informasi, dan definisi sistem informasi, sistem informasi pengiriman
dan penerimaan barang, tinjauan perusahaan yang meliputi visi misi,struktur
organisasi, serta tugas dan tanggung jawab, System Development Life Cycle
(SDLC), perancangan sistem microsoft Visual Basic 6.0 serta Microsoft Access.
BAB III: ANALISA DAN DESAIN
Bab ini
menjelaskan secara umum analisa sistem berjalan pada PT. Riau Cargo Tembilahan,
bagaimana sistem yang digunakan, kemudian masalah yang dihadapi oleh sistem,
sistem baru yang di usulkan, bentuk desain sistem, serta keunggulan sistem yang
baru.
BAB IV : IMPLEMENTASI SISTEM
Bab
ini akan membahas tentang implementasi dari sistem baru yang disarankan pada
perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan.
BAB V : PENUTUP
Bab ini
merumuskan kesaeluruhan tentang kesimpulan dari tugas mata kuliah ini sekaligus
saran-saran yang bersifat membangun untuk melakukan perbaikan pada sistem.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Konsep Sistem Informasi
2.1.1.
Sistem
Sistem
dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur atau variable-variabel yang saling
terorganisasi, saling berinteraksi, dan saling bergantung satu sama lain.
Sistem adalah sekumpulan unsur-unsur atau elemen-elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu sama lainnya.
Contoh :
Sistem Komputer terdiri dari : Software, Hardware, Brainware..
Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling terikat dalam suatu antar
relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan[1].
Sistem
sebagai sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama
untuk mencapai tujuan.
Sistem
terdiri dari unsur-unsur seperti masukan (input), pengolahan (processing),
serta keluaran (output).
Suatu
sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau
lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan[2].
Dapat
disimpulkan bahwa, sistem adalah suatu elemen-elemen yang saling berhubungan
satu sama lain untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
2.1.2.
Informasi
Informasi
dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengelolaan data dalam suatu bentuk yang
lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu
kejadian-kejadian atau (ivent) yang
nyata (fact ) yang digunakan untuk
pengambilan keputusan.
Informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti
bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan pada saat sekarang
atau masa yang akan datang[3].
Informasi
adalah suatu hal yang penting dalam suatu system. Sistem yang kurang mendapatkan
informasi akan menjadi kurang berguna dan mungkin berakhir. Informasi adalah
data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya. Sumber dari informasi adalah data. Data adalah kenyataan yang
menggambarkan sustu kejadian – kejadian dan kesatuan nyata.
Informasi
mempunyai manfaat dan peranan yang sangat dominan dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Tanpa adanya suatu informasi dalam suatu organisasi, para manajer tidak dapat
bekerja dengan efisien dan efektif. Tanpa tersedianya informasi pun para
manajer tidak dapat mengambil keputusan dengan cepat dan mencapai tujuan dengan
efektif dan efisien. Sehingga bisa dibilang bahwa informasi merupakan sebuah
keterangan yang bermanfaat untuk para pengambil keputusan dalam rangka mencapai
tujuan organisasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.
2.1.3.
Sistem
Informasi
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai di dalam suatu organisasi yang merupakan
kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi, media dan pengendalian yang
ditujukan untuk mendapatkan jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi
rutin tertentu, memberikan sinyal kepada manajemen dan yang lainnya, terhadap
kejadian-kejadian internal dan eksternal yang penting dan menyediakan suatu
dasar informasi untuk pengambilan keputusan[4].
Sistem Informasi adalah
cara-cara yang diorganisasi untuk mengumpulakn, memasukkan, mengolah, dan
menyimpan data dan cara-cara yang diorganisasi untuk menyimpan, mengelola,
mengendalikan dan melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi
dapat mencapai tujuan yang telah ditetapkan[5].
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam
suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian,
mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi
dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan[6].
Sistem informasi merupakan
kerangka kerja yang mengkoordinasikan sumber daya (manusia dan komputer) untuk
mengubah masukan (input) menjadi keluaran (informasi) guna mencapai sasaran‐sasaran perusahaan.
Telah
diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen di
dalam pengambilan keputusan. Pertanyaannya adalah darimana informasi tersebut
bias didapatkan? Jawabannya adalah dari system informasi (Information System) atau disebut juga processing systems atau information processing systems atau information-generating syistem.
Sistem
informasi dapat didefinisikan sebagai sebagai suatu system didalam suatu
organisasi yang merupakan kombinasi dari orang-orang, fasilitas, teknologi,
media, prosedur-prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk mendapatkan
jalur komunikasi penting, memproses tipe transaksi rutin tertentu, member
sinyal kepada manajemen dan lainnya terhadap kejadian-kejadian internal
eksternal yang penting dan menyediakan suatu dasar inforasi untuk pengambilan
keputusan yang cerdik.
Ada beberapa komponen sistem
informasi yang biasanya sering disebut dengan blok bangunan, dan blok tersebut
saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu kesatuan untuk
mencapai sasarannya, dan blok tersebut diantaranya sebagai berikut:
1. Blok masukan, Mewakili data yang masuk ke dalam
sistem informasi, termasuk metode dan media untuk memperoleh data yang akan
dimasukkan, yang dapat berupa dokumen dasar.
2. Blok model, Terdiri dari kombinasi prosedur,
logika dan model matematik yang akan memanipulasi/mentranspormasi data masukan
dan data yang tersimpan dalam basis data untuk menghasilkan keluaran yang
diinginkan.
3. Blok keluaran, Produk dari sistem informasi adalah
keluaran berupa informasi yang berkualitas.
4. Blok teknologi, Merupakan kotak alat (tool‐box) dalam sistem informasi. Teknologi terdiri dari
3 bagian utama yaitu teknisi (brainware), perangkat lunak (software) dan
perangkat keras (hardware). Teknisi dapat berupa orang‐orang yang mengetahui teknologi dan membuatnya
beroperasi (operator komputer, pemrogram, operator pengolah data, spesialis
telekomunikasi, analis sistem). Teknologi perangkat lunak berupa aplikasi‐aplikasi perangkat lunak (program). Teknologi
perangkat keras berupa teknologi masukan (semua perangkat yang digunakan untuk
menangkap data seperti : keyboard, scanner, barcode), teknologi keluaran
(perangkat yang dapat menyajikan informasi yang dihasilkan seperti : monitor,
printer), teknologi pemroses (komponen CPU), teknologi penyimpanan (semua
peralatan yang digunakan untuk menyimpan data seperti : magnetik tape, magnetik
disk, CD) dan teknologi telekomunikasi (teknologi yang memungkinkan hubungan
jarak jauh seperti internet dan ATM).
5. Blok basis data, Merupakan kumpulan dari file data
yang saling berhubungan yang diorganisasi sedemikian rupa agar dapat diakses
dengan mudah dan cepat.
6. Blok kendali, Pengendalian perlu dirancang dan
diterapkan untuk menyakinkan bahwa hal‐hal
yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi kesalahan
dapat langsung diatasi.
Ada beberapa tujuan dari sistem informasi
diantaranya adalah sebagai berikut:
- Menyediakan informasi untuk membantu pengambilan keputusan manajemen.
- Membantu petugas didalam melaksanakan operasi perusahaan dari hari ke hari
- Menyediakan informasi yang layak untuk pemakai pihak luar perusahaan.
2.2.Sistem Informasi Pengiriman dan
Penerimaan Barang
Secara
umum pengiriman dan penerimaan barang adalah segala upaya yang diselenggarakan
secara sendiri atau bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memberikan
pelayanan jasa berupa pengiriman dan penerimaan barang.
Sitem
informasi pengiriman dan penerimaan barang merupakan unsur-unsur dan
prosedu-prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang pengiriman
dan penerimaan barang. Sistem informasi pengiriman dan penerimaan barang adalah
sistem informasi yang mampu mengolah data pengiriman dan penerimaan barang
secara efekti, efisien dan akurat.
Suatu
sistem informasi terkomputerisasi akan dapat mempermudah dan membantu dalam
pengolahan data, penyimpanan, pendataan dan pembuatan laporan yang lebih cepat
dan akurat. Begitu juga dengan sistem informasi pengiriman dan penerimaan
barang dapat membantu dalam pengolahan data dan entri data yang lebih efektif
dan efisien apabila dilakukan dengan cara terkomputerisasi.
Pengiriman
dan penerimaan adalah sebuah kegiatan untuk mengantarkan barang atau dokumen
dari tempat satu ketempat lainnya yang berbeda, pengiriman ini berupa barang
atau kendaraan yang akan dikirimkan ke tempat tujuan yang sesuai sesuai.
Jasa
pengiriman adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengiriman barang
atau dokumen yang telah memiliki aturan-aturan sendiri dan atau yang telah
memiliki sop (standar operating procedure) dan telah mempunyai
kepercayaan di masyarakat.
Dengan
demikian dapat ditarik suatu kesimpilan bahwa sistem informasi pengiriman dan
penerimaan barang adalah sebuah sistem yang menyatukan setiap elemen - elemen
kerja yang memiliki hubungan dengan pengiriman dan penerimaan barang untuk
mencapai tujuan agar standar operasi prosedur kerja tercapai dengan minimal 98%.
2.3.Tinjauan Perusahaan
2.3.1.
Sejarah
Perusahaan
Perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang sudah menjamur di seluruh Indonesia. Namun
tidak semua perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengiriman barang memiliki sistem
yang sama, sistem yang digunakan ada yang bersifat komputerisasi dan bersifat
manual. Seperti sistem yang digunakan oleh perusahaan PT, Riau Cargo Tembilahan
masih bersifat manual.
PT. Riau
Cargo Tembilahan berdiri pada tanggal 13 Juli 2011 dengan manajer Oki
Syafrinando lahir pada tanggal 01 November 1986 dan berkebangsaan Indonesia,
merupakan perusahaan yang bergerak dibidang jasa pengiriman dan penerimaan
barang.
PT. Riau
Cargo Tembilahan merupakan anak cabang dari perusahaan PT. Riau Cargo yang
berada di kota Pekanbaru, Riau. PT. Riau Cargo Tembilahan juga bekerja sama dengan
pihak Satuan Pekerja Seluruh Iindonesi (SPSI) Tembilahan dalam menangani barang
yang datang pada PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.3.2.
Visi
dan Misi Perusahaan
Yang
menjadi visi dan misi dari perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan
adalah :
Visi
Menjadi
Bussiness Leader dalam jasa
pengiriman dan penerimaan barang.
Misi
PT. Riau
Cargo Tembilahan Menetapkan 5 aspek utama, diantaranya:
1. Cepat
(Kiriman harus cepat diterima oleh penerima).
2. Tepat
(Penerima adalah orang yang tepat).
3. Aman
(Aman untuk pengirim dan aman untuk penerima serta aman untuk barang itu
sendiri).
4. Lapor
(Sukses atau retur dilaporkan secepat mungkin).
5. Bayar
(Pembayaran sistem tunai).
2.3.3.
Struktur
Organisasi
PT.
Riau Cargo Tembilahan merupakan perusahaan yang dipimpin langsung oleh seorang manajer
dan dibantu oleh beberapa tenaga kerja, karyawan, sopir dan kasir, serta
accounting dalam pengolah perusahaan untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
Berikut ini merupakan bentuk dari struktur organisasi yang terdapat pada
perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan.
2.3.4.
Tugas
dan Tanggung Jawab
PT. Riau
Cargo Tembilahan merupakan perusahan yang bergerak di bidang jasa pengiriman
barang. Yang memiliki tugas dan tanggung jawab terhadap usahanya. Adapun tugas
dan tanggung jawab PT. Riau Cargo Tembilahan antara lain:
1. Manajer
a. Menentukan tujuan dan visi,
menentukan maksud dan arahan, serta identifikasi aktivitas (Tugas),
identifikasi sumberdaya, manusia, proses, sistem dan peralatan (termasuk
finasial, komunikasi, IT)
b. Membuat rencana untuk menyelesaikan
tugas yang berkaitan dengan visi misi perusahaan, termasuk pengiriman,
pengukuran, jadwal waktu, strategi dan taktik, Menetapkan tanggung jawab,
sasaran, akuntabilitas, dan delegasi wewenang.
c.
Mengawasi
dan menjaga aktivitas sesuai parameter yang ditetapkan, serta memonitor dan
menjaga kinerja secara keseluruhan sesuai rencana. Mereview, evaluasi,
menyesuaikan rencana, metoda dan target bila diperlukan.
2.
Karyawan
Tugas dan tanggung jawab seorang karyawan disini adalah
mengerjakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan oleh pimpinan perusahaan
dalam mewujudkan visi misi perusahaa. Karyawan wajib menghindari terjadinya permasalahan etika, dan
senantiasa menegakkan penerapan pedoman perilaku yang berlaku. Mempelajari dan
mengkaji ulang dasar-dasar etika, mengkonsultasikan dan meminta saran dan atau
pendapat dari atasan dalam menghadapi keragu-raguan maupun permasalahan etika
dalam bekerja.
3.
Accounting
Tugas dan
tanggung jawab dari accounting adalah menjaga cash flow dan
neraca perusahaan, menyusun laporan keuangan perusahaan, mengidentifikasi,
mengukur, mengakumulasi, menganalisis, menginterpretasi persiapan, serta
memanajemen laba perusahaan agar tidak terjadi kebangkrutan perusahaan.
4.
Kasir
Bertanggung
jawab untuk menyediakan/menyelenggarakan aktivitas perkasiran ditempat-tempat
pelayanan yang ada. Tugas dan tanggung jawab kasir, yaitu:
a. Mengimplementasikan
dan menjaga aktivitas perkasiran sebagai bentuk standar keuangan manual.
b. Membantu,
berpartisipasi, dan terlibat dalam perhitungan keuangan, penukaran uang,
persediaan perlengkapan kasir, dan penghitungan kas.
c. Berhati-hati
dan efisien dalam menangani atau mengoreksi pembiayaan.
5.
Sopir
Tugas dan
tanggung jawab sopir adalah menjaga keamanan truk beserta muatannya dan
melakukan tugas sesuai kewenangannya. Menjaga keamanan barang yang akan
dikirim, melindungi data barang sampai barang diterima oleh konsumen.
2.4.Sistem Development Life Cicle (SDLC)
System Development Lyfe Cycle (SDLC)
adalah keseluruhan proses dalam membangun sistem melalui beberapa langkah. Ada
beberapa model System Development Lyfe Cycle (SDLC). Model yang cukup populer
dan banyak digunakan adalah waterfall. Beberapa model lain System Development
Lyfe Cycle (SDLC) misalnya fountain, spiral, rapid, prototyping, incremental,
build & fix, dan synchronize & stabilize.
Dengan siklus System Development
Lyfe Cycle (SDLC), proses membangun sistem dibagi menjadi beberapa langkah dan
pada sistem yang besar, masing-masing langkah dikerjakan oleh tim yang berbeda.
Dalam sebuah siklus System Development Lyfe Cycle (SDLC), secara umum siklus pengembangan sistem informasi terdapat beberapa langkah atau tahapan,
diantaranya adalah sebagai
berikut:
1.
Analisis Sistem: menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk
sistem informasi dan proses organisasi.
2.
Perancangan Sistem: merancang output, input, struktur file, program,
prosedur, perangkat keras dan perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung
sistem informasi.
3.
Pembangunan dan Testing Sistem: membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk
mendukung sistem dan melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan
testing terhadap perangkat keras dan mengoperasikan perangkat lunak.
4.
Implementasi Sistem: beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan
pelatihan dan panduan seperlunya.
5.
Operasi dan Perawatan: mendukung operasi sistem informasi dan melakukan
perubahan atau tambahan fasilitas.
6.
Evaluasi Sistem: mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem
telah dioperasikan.
Siklus SDLC dijalankan secara berurutan, mulai dari langkah
pertama hingga langkah keenam. Setiap langkah yang telah selesai harus dikaji ulang,
kadang-kadang bersama expert user, terutama dalam langkah spesifikasi kebutuhan
dan perancangan sistem untuk memastikan bahwa langkah telah dikerjakan dengan
benar dan sesuai harapan. Jika tidak maka langkah tersebut perlu diulangi lagi
atau kembali ke langkah sebelumnya.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus
di atas merupakan model klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model
baru, seperti prototyping, spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model
klasik di atas. Berikut ini adalah bentuk SDLC.
Gambar.
2.2. SDLC bentuk Waterfall
2.5.Perancangan Sistem
Setelah tahap analisis
sistem selesai dilakukan, maka analis sistem telah mendapatkan gambaran dengan
jelas apa yang harus dikerjakan. Kemudian tahapan selanjutnya yaitu tahap
perancangan sistem. Perancangan sistem
dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu :
1.
Perancangan sistem secara umum atau perancangan
konseptual, perancangan logical atau perancangan secara makro.
2. Perancangan
sistem terinci atau perancangan sistem secara phisik.
Perancangan
sistem merupakan tahap yang dilakukan setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem yaitu pendefinisian dari kebutuhan-kebutuhan fungsional dan persiapan
untuk rancang bangun implementasi yang menggambarkan bagaimana suatu sistem
dibentuk.
Perancangan
sistem adalah proses pengembangan spesifikasi sistem baru berdasarkan hasil
rekomendasi analisis sistem. Dalam tahap perancangan, sistem kerja desain harus
spesifikasi yang dibutuhkan dalam berbagai kertas kerja. Kertas kerja itu harus
memuat berbagai uraian mengenai input, proses, dan output dari sistem yang
diusulkan. Desain atau perancangan sistem dapat diartikan sebagai:
1.
Tahap setelah analisis dari siklus pengembangan
sistem.
2.
Pendefinisian atas kebutuhan-kebutuhan fungsional.
3.
Persiapan untuk rancangan bangun implementasi.
4.
Menggambarkan bagaimana suatu sistem dibentuk,
berupa penggambaran perencanaan, pembuatan sketsa, pengaturan dari beberapa
elemen terpisah kedalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.
5.
Konfigurasi komponen sofwere hardwere sistem.
Tujuan
tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama, diataranya:
1.
Memenuhi kebutuhan pemakai sistem.
2.
Member gambaran yang jelas dan rancangan bangun yang lengkap untuk pemerograman dan
ahli-ahli teknik yang terlibat.
2.5.1.
Aliran
Sistem Informasi
Aliran sistem informasi merupakan bagan alir yang
menunjukkan arus data dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya.
Aliran sistem informasi merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan dari
sistem secara keseluruhan, menjlaskan urutan dari prosedur-prosedur yang ada
dalam sistem serta menunjukkan apa yang dikerjakan didalam sistem yang
menggunakan simbol-simbol. Berikut ini adalah simbol-simbol yang umum digunakan
dalam aliran sistem informasi:
Normalisasi
Normalisasi
merupakan sebuah teknik dalam desain logika sebuah database, teknik
pengelompokan atribut dari suatu relasi sehingga membentuk struktur relasi yang
baik (tanpa redudensi).
Kegunaan
normalosasi:
1.
Meminimalisasi pengulangan informasi.
2.
Memudahkan identifikasi entitas/objek.
Langkah-langkah
normalisasi
1.
Normal Pertama (1st Normal For)
Aturan:
a.
Mendefinisikan atribut kunci.
b.
Tidak ada grup berulang.
c.
Semua atribut bukan kunci tergantung pada atribut
kunci.
2.
Normal Kedua (2st Normal Form)
Aturan:
a.
Sudah memenuhi bentuk normal pertama.
b.
Sudah tidak ada ketergantungan persial dimana
seluruh field hanya tergantung pada sebagian field kunci.
3.
Normal Ketiga (3st Normal Form)
Aturan:
a.
Sudah berada dalam bentuk normal kedua.
b.
Tidak ada ketergantungan transitif (dimana field
bukan kunci tergantung pada field bukan kunci lainnya).
Secara
keseluruhan hanya ada lima bentuk normal. Tiga bentuk normal pertama menekankan
redudensi yang muncul dari Function
Dependencies sedangkan bentuk keempat dan kelima menekankan redudensi yang
muncul.
2.5.3.
Data
Flow Diagram (DFD)
Diagram
Arus Data (DAD) atau Diagram Flow Data (DFD) merupakan model dari suatu
sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil untuk
memudahkan analisa yang dimulai dari diagram konteks, diagram overview dan
diagram rinci yang tersusun secara bertingkat.
DFD
merupakan diagram yang mengunakan notasi-notasi atau simbol-simbol untuk
mengambarkan sistem jaringan kerja antar fungsi-fungsi yang berhubungan satu
sama lain dengan aliran dan penyimpanan data.
Rancangan
model logika (logika model) dari
sistem informasi lebih menjelaskan kepada user bagaimana nantinya fungsi-fungsi
di sistem informasi secara logika akan bekerja. Model logika dapat digambar
dengan menggunakan diagram arus data (Data
Flow Diagram). DFD menggambarkan arus data dari suatu sistem informasi,
baik sistem lama maupun sistem baru secara logika tanpa mempertimbangkan
lingkungan fisik dimana data tersebut berada.
Keterangan:
1.
Kesatuan
Luar
Kesatuan
luar adalah kesatuan di luar sistem yang akan memberikan input atau menerima
output dari sistem, dapat berupa orang, organisasi, sumber informasi lain
ataupun penerima akhir dari suatu laporan.
2.
Proses
Merupakan
kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan orang atau mesin komputer, dimana aliran
data masuk ditranformasikan ke aliran data keluar.
3.
Arus
Data
Arus
data dipresentasikan dalam bentuk anak panah yang menuju ke atau dari proses
dan digunakan untuk menggambarkan gerakan paket data atau informasi dari satu
bagian ke bagian lain dari sistem dimana penyimpanan mewakili lokasi
penyimpanan data. Nama fungsi untuk mendefinisikan arti dari aliran dan ditulis
untuk mengidentifikasialiran tersebut. Ujung panah menunjukkan kemana data
bergerak, kea tau dari proses, penyimpanan ataupun terminator atau keduanya.
Aliran yang digambarkan sebagai panah dengan dua ujung menggambarkan terjadinya
dialog. Aliran dapat juga menyebar atau menyatu, misalkan sejumlah atribut
dapat dibentuk satu aliran, atau satu aliran menyebar menjadi sejumlah atribut.
Atribut dalam hal ini dapat berupa bagian atau duplikasi dari aliran. Nama data
yang digambarkan dalam aliran tersebut data
packet dan dituliskan di atas garis
panah.
4.
Penyimpanan
(Data Source)
Komponen
ini digunakan untuk memodelkan kumpulan data atau paket data. Notasi yang
digunakan adalah garis sejajar, segi empat, dan sudut melengkung atau persegi
panjang, atau open-ended rectangle on the
right side. Nama (database atau File) dari penyimpanan disebutkan dalam
simbol. Notasi ini dapat mendefinisikan file atau basis data seperti tape
magnetic,disk, dan model DBMS lain, atau mendefinisikan bagaimana penyimpanan
diimplementasikan dalam sistem komputer. Penyimpanan kadang kala didefinisikan
sebagai suatu mekanisme di antara dua proses yang dibatasi oleh jangkan waktu
tertentu.
2.5.3.1.
Diagram
Konteks (Context Diagram)
Diagram
konteks (context diagram) adalah
diagram tingakt atas, merupakan diagram dari sebuah sistem yang menggambarkan
aliran data yang masuk dan keluar dari sistem dan yang masuk dan keluar dari
entitas luar.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan:
1.
Memberi gambaran tentang seluruh sistem.
2.
Terminal yang memberikan masukan ke sistem tersebut Souce.
3.
Terminal yang menerima keluaran disebut sink.
4.
Hanya ada satu proses.
5.
Tidak boleh ada data store.
2.5.3.2.
Data
Flow Diagram Level 0
Setelah
diagram konteks dibuat maka akan dilanjutkan dengan pembuatan DFD level 0,
penggambaran diagram konteks yang lebih rinci (overview diagram).
Hal-hal
yang harus diperhatikan dalam pembuatan data flow diagram, ada beberapa hal
yang perlu diperhatikan:
1.
Perlihatkan data store yang digunakan.
2.
Pada proses yang tidak rinci lagi, tambahkan tanda *
pada akhir penomoran proses.
3.
Keseimbangan antara diagram konteks dan diagram 0
harus dipelihara.
DFD
Level 0 menunjukkan bagaimana sistem ini dibagi menjadi sub-sistem (proses),
masing-masing berhubungan dengan satu atau lebih data mengalir ke atau dari
agen eksternal, dan yang bersama-sama memberikan semua fungsi sistem sebagai
keseluruhan. Hal ini juga mengidentifikasi data eksternal yang harus hadir agar
sistem dapat melakukan tugasnya, dan menunjukkan aliran data antara berbagai
bagian dari sistem.
Dalam
DFD levelled akan terjadi penurunan level dimana dalam penurunan level yang
lebih rendah harus mampu merepresentasikan proses tersebut ke dalam spesifikasi
proses yang jelas. Jadi dalam DFD levelled bisa dimulai dari DFD level 0
kemudian turun ke DFD level 1 dan seterusnya. Setiap penurunan hanya dilakukan
bila perlu. Aliran data yang masuk dan keluar pada suatu proses di level x
harus berhubungan dengan aliran data yang masuk dan keluar pada level x+1 yang
mendefinisikan proses pada level x tersebut. Proses yang tidak dapat
diturunkan/dirinci lagi dikatakan primitif secara fungsional dan disebut
sebagai proses primitif.
2.5.4.
Entity
Relationship Diagram (ERD)
ERD
merupakan notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang mendeskripsikan
hubungan antarpenyimpanan. ERD digunakan untuk memodelkan struktur data dan
hubungan antar data, karena hal ini relative kompleks. Dengan ERD kita dapat
menguji model dengan mengabaikan proses yang harus dilakukan. Dengan ERD kita
kita mencoba menjawab pertanyaan “data apa yang kita perlukan? Bagaimana data
yang satu berhubungan dengan data yang lain?”
Entity
Relational Diagram merupakan salah satu pemodelan data konseptual yang paling
sering digunakan dalam proses pengembangan basis data bertipe relasional. Model
E-R adalah rincian yang merupakan representasi logika dari data pada suatu
organisasi atau area bisnis tertentu.
ERD
menggunakan sejumlah notasi dan simbol untuk menggambarkan struktur dan
hubungan antar data. Pada dasarnya ada tiga macam simbol yang digunakan yaitu:
4. Entity.
Adalah suatu
objek yang dapat didefinisikan dalam lingkungan pemakai, sesuatu yang penting
bagi pemakai dalam konteks sistem yang akan dibuat. Sebagai contoh, setiap
mahasiswa dalam suatu universitas adalah suatu entitas. Setiap fakultas dalam
suatu universitas adalah juga suatu entitas. Dapat dikatakan bahwa entitas bisa
bersifat konseptual/abstrak atau nyata hadir di dunia nyata.
5. Atribut.
Atribut adalah
properti deskriptif yang dimiliki oleh setiap anggota dari himpunan entitas.
Sebagai contoh entitas mahasiswa, atribut-atribut yang dimiliki adalah nim,
nama mahasiswa, alamat dan lain-lain.
6. Hubungan – Relationship.
Adalah hubungan
antara suatu himpunan entitas dengan himpunan entitas yang lainnya. Misalnya,
entitas mahasiswa memiliki hubungan tertentu dengan entitas matakuliah
(mahasiswa mengambil matakuliah). Pada penggambaran model E-R, relasi adalah
perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas yang lainnya.
Kardinalitas/Derajat
Relasi, Kardinalitas relasi menunjukkan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi
dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Sebagai contoh: entitas-entitas
pada himpunan entitas mahasiswa dapat berelasi dengan satu entitas, banyak
entitas atau tidak satupun entitas dari himpunan entitas kuliah. Kardinalitas
relasi yang terjadi di antara dua himpunan entitas dapat berupa:
a. Satu
ke Satu(One to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B,
begitupun sebaliknya.
b. Satu
ke Banyak(One to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan
paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
c. Banyak
ke Satu(Many to One)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
berhubungan dengan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B,
tetapi tidak sebaliknya dengan entitas B.
d. Banyak
ke Banyak(Many to Many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A
dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, dan demikian
sebaliknya, dimana setiap entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan
dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
2.5.5.
Flowchart
Flowchart
adalah penggambaran secara grafik dari langkah-langkah dan urut-urutan prosedur
dari suatu program. Flowchart menolong analis dan programmer untuk memecahkan
masalah kedalam segmen-segmen yang lebih kecil dan menolong dalam menganalisis
alternatif-alternatif lain dalam pengoperasian.
Flowchart
biasanya mempermudah penyelesaian suatu masalah khususnya masalah yang perlu
dipelajari dan dievaluasi lebih lanjut.
Pedoman-pedoman
Dalam Membuat Flowchart
Bila
seorang analis dan programmer akan membuat flowchart, ada beberapa petunjuk
yang harus diperhatikan, seperti :
1.
Flowchart digambarkan dari halaman atas ke bawah dan dari kiri ke
kanan.
2.
Aktivitas yang digambarkan harus
didefinisikan secara hati-hati dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh
pembacanya.
3.
Kapan aktivitas dimulai dan berakhir
harus ditentukan secara jelas.
4.
Setiap langkah dari aktivitas harus
diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan Menghitung Pajak Penjualan.
5.
Setiap langkah dari aktivitas harus
berada pada urutan yang benar.
6.
Lingkup dan range dari aktifitas yang
sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan
yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada
flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan percabangannya
diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila
percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7.
Gunakan simbol-simbol flowchart yang
standar.
2.6.Microsoft Visual Basic
Program
merupakan kata, ekspresi, atau kombinasi yang disusun dan dirangkai menjadi
satu kesatuan prosedur yang berupa urutan langkah untuk menyelesaikan masalah
yang di implementasikan dengan menggunakan bahasa pemrograman sehingga dapat dieksekusi
oleh komputer.
Bahasa pemrograman merupakan prosedur atau tata cara
penulisan program. Dalam bahasa pemrograman terdapat dua faktor penting yaitu
sintaks dan simantik. Sintaks adalah aturan-aturan gramatikal yang mengatur
tata cara penulisan kata, ekspresi dan pernyataan. Sedang semantik adalah
aturan untuk menyatakan suatu arti.
Visual Basic adalah salah satu bahasa pemerograman
komputer. Bahasa pemerograman adalah perintah-perintah yang dimengerti oleh
komputer untuk melakukan tugas-tugas tertentu. Bahasa pemerograman Visual
Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan
pengembangan dari pendahulunya, yaitu baha pemerograman BASIC (Beginner’s All-purpose Symbolic Instruction
Code) yang dikembangkan pada era 1950-an. Visual Basic merupakan salah satu
development tool, yaitu alat bantĂș
untuk membuat berbagai macam program komputer, khususnya yang menggunakan
sistem operasi Windows. Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemerograman
komputer yang mendukung pemerograman berorientasi objek (Object Oriented Programmin, OOP).
Visual Basic juga memiliki pengertian lain, kata Visual dalam nama pemrograman
ini mewakili pada metode untuk membuat Graphical User Interface (GUI). Dengan hanya mengatur letak dari elemen-elemen sebuah
interface tanpa menuliskan baris kode yang banyak. Di
dalam bahasa Visual Basic telah dilengkapi dengan beberapa ratus
pernyataan, fungsi dan kata kunci, banyak di antaranya berkaitan langsung
dengan GUI dari windows,
Microsoft
Visual Basic (sering disingkat sebagai VB saja) merupakan sebuah bahasa
pemrograman yang menawarkan Integrated Development Environment (IDE) visual
untuk membuat program perangkat lunak berbasis sistem operasi Microsoft Windows
dengan menggunakan model pemrograman (COM), Visual Basic merupakan turunan
bahasa pemrograman BASIC dan menawarkan pengembangan perangkat lunak komputer
berbasis grafik dengan cepat, Beberapa bahasa skrip seperti Visual Basic for
Applications (VBA) dan Visual Basic Scripting Edition (VBScript), mirip seperti
halnya Visual Basic, tetapi cara kerjanya yang berbeda. Para programmer dapat
membangun aplikasi dengan menggunakan komponen-komponen yang disediakan oleh
Microsoft Visual Basic Program-program yang ditulis dengan Visual Basic juga
dapat menggunakan Windows API, tapi membutuhkan deklarasi fungsi luar tambahan.
Dalam pemrograman untuk bisnis, Visual Basic memiliki pangsa pasar yang sangat
luas. Dalam sebuah survey yang dilakukan pada tahun 2005, 62% pengembang
perangkat lunak dilaporkan menggunakan berbagai bentuk Visual Basic, yang
diikuti oleh C++, JavaScript, C#, dan Java.
2.7.Microsoft Access
Microsoft
Access merupakan salah satu software pengolah database yang berjalan di bawah
sistem operasi Microsoft Windows. Keberadaan Microsoft Access sudah beberapa
kali mengalami perubahan, perkembangan dan penambahan fasilitas. Sejak versi
1.X sampai versi 7.0, kemudian versi 2000, dan sampai versi XP, banyak
fasilitas-fasilitas baru ditambahkan ke dalamnya.
Microsoft
Access adalah salah satu program yang dapat melakukan manajemen database
merupakan cara pengolahan data terutama dalam teknologi komputer dan digunakan
sebagai pengaturan data.
Microsoft
Access merupakan salah satu program aplikasi database yang paling canggih dan
lengkap serta sangat mudah digunakan baik untuk menyortir, mengatur data,
membuat label data serta melaporkan informasi penting, misalnya menampung
daftar anggota, data-data anggota dan sebagainya.
Aplikasi database adalah kumpulan objek access yang bekerja terpadu untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan sebuah perogram database, pemakai dapat melaksanakan beberapa operasi dasar, antara lain :
Aplikasi database adalah kumpulan objek access yang bekerja terpadu untuk menyelesaikan masalah. Dengan menggunakan sebuah perogram database, pemakai dapat melaksanakan beberapa operasi dasar, antara lain :
1. Operasi
table, tabel adalah sekumpulan data atau informasi spesifik tentang subjek
tertentu yang disusun dalam bentuk kolom dan baris. Kolom atau yang lebih
dikenal dengan istilah field berisi judul yang mewakili sekumpulan baris.
Sedangkan baris atau yang lebih dikenal istilah record berisi kumpulan data
yang memiliki karakteristik pengertian yang sama. Jadi satu record mewakili
satu data atau informasi tentang seseorang, maka akan berisi data Nama Anggota,
Nomor Anggota, Alamat, dan lain-lain.
2. Operasi
Query, Query berarti “mendefinisikan data”, yaitu memanipulasi data dan
mengendalikan data tersebut melalui bahasa. Selanjutnya, bahasa yang digunakan
untuk mengendalikan manipulasi data adalah bahasa query. Query umumnya
digunakan untuk memanipulasi data, record dan field, yang terletak satu atau
beberapa tabel dan atau query. Secara lebih spesifik query dirancang untuk
merelasi record, data dan field, antara tabel-tabel atau query-query atau
kombinasinya, lalu menciptakan field baru beserta record dan data baru dalam
query itu sendiri, dan menyajikan bahan untuk membuat form atau report.
3. Operasi
Form, form dirancang untuk menampilkan field-field yang dibutuhkan dan tabel
penjelasannya dalam format tampilan yang lebih menarik. Sebuah form menitik
beratkan pada informasi pada dibutuhkan. Fungsi operasinya adalah untuk
memanipulasi record, dan secara lebih spesifik untuk memanipulasi data.
4. Operasi
Record, Report (laporan) digunakan untuk menampilkan atau mencetak informasi
yang berasal dari tabel atau query. Report merupakan hasil akhir dalam
pengolahan data base yang menggunakan Mocrosoft Access. Isi report dapat
dimodifikasi dalam arti memanipulasi data base, tetapi hanya menampilkan isi
tabel-tabel dan atau query-query.
5. Operasi
Micro, yaitu rangkaian aksi yang didefinisikan sebelumnya dimana memanipulasi
objek lain dapat digunakan untuk mengotomatisasikan tugas berulang dan
memodifikasi tugas berulang.
6. Operasi
Module, adalah prosedure Form digunakan untuk memasukkan, menyunting dan
menampilkan data yang digunakan menggunakan Access.
BAB III
ANALISA DAN DESAIN
3.1.Analisa
Sistem
Dalam
analisa sistem pada perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan ini dilakukan dengan
menggunakan metode waterfall sebagaimana
bentuk gambar berikut ini.
Gambar 3.1 SDLC
bentuk waterfall (Sommerville 2001 ).
3.1.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan
Analisa
ini berguna untuk merancang sistem baru dan mengadakan perubahan-perubahan pada
pengolahan data, dimana pengolahan data yang dilakukan dengan cara manual
dirubah menjadi pengolahan data secara otomatis dan terkomputerisasi. Dengan
menggunakan komputer, maka pekerjaan yang dilakukan akan lebih cepat dan tepat,
sehingga efektif dan efiensi kerja perusahaan akan lebih meningkat, dan informasi
yang diperoleh serta perhitungan yang dilakukan tepat dan teliti.
Langkah-langkah
yang dilakukan dalam merancang sistem baru yang terkomputerisasi, maka perlu
mempelajari sistem manual yang sedang berjalan pada perusahaan PT. Riau Cargo
Tembilahan guna untuk mengetahui sejauh mana cara kerja sistem yang lama,
sehingga dapat diketahui langkah-langkah perancangan sistem yang baru, yang akan
dibuat dan yang lebih baik dari sistem sebelumnya.
Berikut akan dipaparkan sistem
yang sudah ada dan sedang berjalan beserta masalah yang dihadapi untuk kemudian
diberikan suatu usulan sistem yang diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
kerja dan meminimalisir permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
1. Sistem yang Lama
Perusahaan PT. Riau Cargo
Tembilahan saat ini masih menggunakan sistem dengan cara manual, sehingga dalam
pengimputan data memakan waktu yang relative lama serta menimbulkan banyak permasalahan.
2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan pengamatan
yang dilakukan pada PT. Riau Cargo Tembilahan, bahwa sistem yang diterapkan
masih bersifat manual, sehingga masih banyak terdapat banyak
kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang dapat berpengaruh besar
terhadap efisien dan efektifitas sistem dan kinerja perusahaan dalam memberikan
pelayanan terhadap konsumen sebagaimana yang telah dikemukakan dalam rumusan
masalah. maka dapat diketahui beberapa masalah diantaranya:
a.
Pendataan pengiriman
barang tidak efesien karena pendataan masih dilakukan secara manual.
b.
Sistem yang digunakan terhadap pendataan penerimaan barang tidak efesien karena
pendataan penerimaan barang ini juga masih dilakukan
secara manual.
c.
Adanya barang yang tertahan atau tidak
bisa dikirim karena alamat yang dilampirkan oleh konsumen tidak lengkap.
d.
Sering terjadi keterlambatan dalam
pengiriman barang.
e.
Seringnya terjadi kesalahan dalam
pengimputan data, karena dilakukan berulang-ulang.
f.
Masih kurangnya armada operasional dalam
hal pengiriman di setiap wilayah.
Dari analisa yang telah
dilakukan pada perusahaan PT. Riau Cargo Tembilahan, aliran sistem yang sedang
berjalan pada PT. Riau Cargo Tembilahan dapat dilihat pada gambar aliran sistem
berikut ini:
Untuk
lebih memahami aliran sistem yang sedang berjalan pada perusahaan PT. Riau
Cargo Tembilahan, berikut ini merupakan penjelasan dari gambar 3.2.
1. Customer
datang langsung ke bagian kasir dan
menyerahkan barang yang akan dikirim.
2. Kasir
mencatat data barang (nama barang, Jenis barang, berat barang, jumlah barang)
dan pembuatan tanda terima data barang yang telah diterima dari customer.
Langganan:
Postingan (Atom)